RINGKASAN KAJIAN HARI 11 - Kitab Ayyuhal Walad

RINGKASAN KAJIAN HARI 11 Kitab "Ayyuhal Walad"
Oleh : KH.Muhammad Shoffar Mawardi Ma'had Daarul Muwahhid


FAEDAH YANG KEEMPAT
Sesungguhnya aku melihat sebagian mahluk itu menyangka bahwa kehormatan dan kemulyaan mereka ada di dalam banyaknya kaum, kerabat/suku, pengikut, pendukung, follower ataupun penggemarnya.
dan setelah diperhatikan lalu mereka terpedaya disebabkan mereka dalam fikiranya semua itu dapat memulyakan tapi malah menghinakanya,
dan yang dalam fikiranya dapat terhormat malah bisa terpedaya.

dan sebagian lagi,
orang-orang lainya menyangka bahwa kehormatan dan kemulyaan itu adanya pada kekayaan harta, banyak anak, lalu mereka bangga denganya.

sebagian yg lain lagi menyangka bahwa kehormatan dan kemylyaan itu ketika merampas harta orang lain, menggusur harta orang lain, mendzolimi orang lainatau bahkan ketika menumpahkan darah mereka.

dan adalagi yang berkeyakinan bahwa kehormatan da kemulyaan itu ada ketika merusakkan harta, melalampaui batas dan memboroskan harta.

Kemudian aku merenung Firman Allah SWT. dalal Surat Al Hujurat ayat 13, :
"Wahai manusia sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan.
Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.
Sungguh Allah maha menhetahui, Maha teliti."

ini pelajaran penting, jangan sampai kita mengukur kemulyaan dari bangsa dan suku.
karena yang paling mulia disi Allah adalah yang bertaqwa.

Maka kata Syeikh Hatim Al Ashom,
Aku memilih Taqwa dan aku berkeyakinan bahwa Al Qur'an itu benar dan jujur sedangkan sangkaan/perkiraan mereka adalah batil/salah dan akn berakhir pada suatu ketika nanti.

Kalau dikatakan orang yang mulia itu yang bertaqwa itu nyata,
tidak hanya di akhirat di duniapun begitu.
apalagi di indonesia yang sesungguhnya ditipi Allah Islam,
sayangnya para pemimpinya belum menyadari,
karena penduduk muslim terbesar dunia ada di indonesia,
seharusnya islam tegak disini, dan kalaupun disebut jatuh tidak perlu dikasih label tambahan islam nusantara, karena islam ya islam.

dan kalau islam ditegakkan ummat islamnya akan mendapat kemulyaan,
karena islam ditegakkan berarti menegakkan kemulyaan.
sedang ketaqwaan itu paling mulia disisi Allah, dan yang mulia disisi Allah mudah bagi Allah untuk memuliakanya di tengah-tengah mahluk.

dan kemulyaan karena ketaqwaan itu abadi.
Orang mulya karena harta ketika miskin jatuh pula kemulyaanya,
orang mulia karena jabatan ketika pensiun berhenti pula kemulyaanya,
orang yang mulia karena muda/perkasa ketika tua/lemah akan hilang kemulyaanya.

Seperti yang disebutkan dalam kitab Al Hikam Bagian 96,
Imam Ibnu Athaillah mengatakan,
"Jika kamu menghendaki memiliki kemulyaan yang tidak akan pernah sirna, maka jangqn sekali-kali kamu mencari kemulyaan dengan kemulyaan sirna."

Salah satu cara membangun kemulyaan abadi diantaranya seperti santri yang sedang menuntut ilmu,
jika pada waktunya dianugerahi ilmu yang manfaat dan barokah, bisa berbicara dihadapan pejabat, orang-orang bertitle semata karena Allah titipkan kemulyaan padanya.

seperti yang di wasiatkan Gus Mus,
"Kamu jadi santri yang bener, nanti ada waktunya santri itu di cari-cari."

FAEDAH YANG KELIMA
Sesungguhnya aku melihat manusia itu sebagian mereka mencela dan menggunjing sebagian yang lainya.
ada yang menggunjing karena hasad dan ada pula yang menggunjing karena kehormatan.

Tidak selamanya membicarakan orang itu salah,
seperti pada kasus Bu Saeni, karena ada upaya memutarbalikan fakta dibalik penghapusan perda-perda yang bernuansa syariah.
dan pembicaraanya dalam usaha mendudukan suatu permasalahan supaya tampak yang hak itu hak dan yang batil itu batil.
di dalam persidangan juga boleh membicarakan keburukan orang lain kalau semangatnya karena iri itu baru dosa.

Kemudian kata Syeik Hatim Al Ashom aku merenungi Firman Allah SWT. dalam Surat AzZukhruf ayat 32,
"Apakah mereka yang membagi Rahmat Tuhanmu, kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan Rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."

Sungguh merupakan karunia Allah dalam pembagia dunia, Walaupun masing-masing manusia berusaha sekuat tenaga maka satu sama lain akan berbeda-beda hasilnya.

Kemudian Syeikh Hatim melanjutkan,
Sesungguhnya saya tahu itu pembagian Allah dari zaman terdahulu/azalli, sebelum manusia lahir kedunia.
Maka aku tidak iri kepada siapapun dan saya Ridho/puas dengan pembagian Allah SWT.

Bahwa hidup manusia sudah tertukis di lauful mahfudz itu benar,
tapi jangan sekali-kali menyandarkan kemalasan, keputusasaan, dan kelemahan pada takdir.
karena kita tidak tahu rincian takdir kita itu sepzrti apa.
Karena yang kita tahu hanya Tanda-tandanya saja,
seperti,
Kalau ada orang yang belajar, itu tandanya akan diberi ilmu oleh Allah,
Kalau ada yang berdiam diri, itu tandanya akan menjqdi orang jahil.
dsb.

Yang diperbuat itulah tanda-tanda,
Seperti ketika perang Badar, karena disiplin pasukan muslimin bisa menang dengan gemilang
demikian juga karena tidak disiplin di perang Uhud kaum musliminpun akhirnya kalah.

Semua bisa dijelaskan.

FAEDAH YANG KEENAM,
Sesungguhnya aku melihat manusia itu sebagian mereka memusuhi dan menjauhi sebagian yang lainya karena suatu tujuan dan sebab.

Kemudian merenung olehku kata Syeikh Hatim Al Ashom, akan Firman Allah SWT. Surat Fatir ayat 6,
" Sungguh setan itu musuh bagimu, maka perlakukan dia sebagai musuh karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golonganya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala."

Lantas aku berpendirian bahwa hanya setan yang patut di musuhi bukan yang lain.

bermusuhan itu merupakan fitnah kehidupan/takdir kehidupan.
karena masing-masing mausia itu punya energi permusuhan.
makanya dalam hidup itu harus punya musuh yaitu setan,
karena jika energi permusuhan tidak diperuntukan kepada yang seharusnya yaitu setan dan kafir harbi,
maka energi permusuhan itu akan digunakan untuk memusuhi saudaranya sendiri.

Wallahu 'alam bishowab...

0 Response to "RINGKASAN KAJIAN HARI 11 - Kitab Ayyuhal Walad"

Posting Komentar

wdcfawqafwef