RINGKASAN KAJIAN HARI 12 - Kitab Ayyuhal Walad

RINGKASAN KAJIAN HARI 12 Kitab "Ayyuhal Walad "
Oleh : KH.Muhammad Shoffar Mawardi Ma'had Daarul Muwahhid


FAEDAH YANG KE TUJUH
Sesungguhnya aku melihat setiap orang itu berusaha dengan giat/sungguh-sungguh dan berlebihan dalam mencari makanan pokok dan penghidupan-penghidupan, dengan sekiranya dia terjatuh pada yang subhat dan haram.
bahkan sampai ada yang menghinakan diri.
melihat fenomena seperti itu sayapun merenungkan firman Allah SWT. Surat Hud ayat 6,
"dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamanya dan tempat penyimpanya semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."
Sesungguhnya tiap manusia itu mempunyai jatah ruzkinya masing-masing,
kemudian kalau dzlam prakteknya ada yang sampai kekurangan karena adanya sistem distribusi yang tidak sempurna.
sebab tidak menggunakan sistem islam,
sehingga ada manusia yang jatuh miskin.
1). Miskin alamiah,
yaitu miskin yang disebabkan kondisi tertentu seperti: cacat, jompo dan sebagainya.
2). Miskin Kultural,
Miskin yang disebabkan kultur miskin,
seperti orang pemalas,
dari malas belajar menjadi miskin ilmu,
dari miskin ilmu jadi miskin skill/keahlian,
jangankan berdiam diri/tidak melamar kerja, melamar kerjqpun ditolak karena tidak mempunyai skill.
dan peringatan bagi kita,
ketika dalam kondisi susah jangan pernah terfikirkan akan hadirnyq donatur,
karena itu juga termasuk kultur miskin.
Justru seharusnya kesempatan untuk bqnyak bertaqarrub kepada Allah dan berusaha semampunya.
3). Miskin karena faktor struktural,
miskinbyang disebabkan karena peraturan negara tidzk berpihak kepadanya,
jadi seakan-akan dimiskinkan, seperti yang sekarang berlaku.
karena sistemnya kapitalis maka yang eksis adalah para pemodal,
yang tidak punya modal menjadi korban eksploitasi tenaga,
yang dipekerjakan dengan sistem outsourching.
Sekarang juga kita sedang dimiskinkan aqidahnya secara struktural,
perda-perda di daerah yang diperjuangkan untuk menyusun peraturan yang lebih menuntun masyarakat untuk kebaikan,
dalam sekejap bisa dilenyapkan oleh kekuatan struktural.
Akhirnya Syeik Hatim Al Ashom menyatakan,
Aku tahu sesungguhnya Rizki itu sudah dijamin Allah SWT.
Maka aku sibuk dengan beribadah kepada Allah dan memutuskan ketamakanku/harapanku dari siapapun selain Allah.
Dalam hal masalah sibuk beribadah dan memutus harapan dari siapapun selain Allah, itu ada kelas/tingkatanya,
- Kalau untuk tingkatan Nabi & wali/tajrid bisa dikatakan sibuk beribadah yaitu benar-benar sibuk ibadah mahdhoh tidak yerjun di dalam dunia usaha dan kerja tapi rizkinya sudah dijamin dhohiron wabatinan.
- Kalau bagi tingkatan orang awam/hasab yang dimaksud dengan sibuk ibadah yaitu ketika berdagang juga termasuk ibadah, kerja juga ibadah ketika perdagangan dan kerjanya itu sesuai syariat.
FAEDAH KE DELAPAN
Sesungguhnya aku melihat setiap satu orang itu peganganya/bersandar pada sesuatu mahluk,
sebagian bergantung pada dinar dan dirham,
sebagian bergantung pada harta dan kedudukan/pangkat,
sebagian bergantung pada pekerjaan dan usahanya,
dan sebagian lagi bergantung pada mahluk semisalnya.
Kemudian aku merenungkan Firman Allah SWT. Surat AtTalaq ayat 3.:
"dan Dia memberiku rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, dzn barangsiapa berrawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluanya.
sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."
Maka aku bertawakkal kepada Allah SWT. dialah dzat yang mencukupi dan sebaik-baik dzat yang dipercaya diserahi urusan.
Mengenai Tawakkal bagi kita harus disempurnakan jangan sampai salah persepsi.
Seperti yang diriwayatkan,
Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad ﷺ. yang hendak meninggalkan untanya.
Ia kemudian berkata,
“Aku akan membiarkan untaku, lalu akan bertawakal kepada Allah.”
Akan tetapi, Nabi Muhammad ﷺ bersabda kepadanya,
“Ikatlah untamu dan bertawakallah kepada Allah.”
Dan kalau di Daarut Tauhiid, Aa Gym mengajarkan,
100% dalam Berfikir
100% dalam Berihtiar
100% dalam Tawakkal
Tidak ada lagi rencana dan usaha yang diandalkan kecuali hanyq mengandalkan Allah SWT.
Tetap yakin/tidak berkurang harapan,
karena berkurangnya harapan berarti tidak bergantung kepada Allah SWT tapi bergantung pada Amal dan modal.
Mendengar delapan faedah dari muridnya,
Imam AsySyaqiq kemudian berkomentar dan mendo'akan muridnya Syeik Hatim Al Ashom,
"Semoga Allah memberikan Taufiq kepadamu (taufiq=penciptaan kemampuan berbuat taat)
Saya telah mencermati kitab taurat, injil, zabur dan Al-Qur'an aku dapati kitab-kitab yang empat itu isinya berputar-putar/berulang-ulang atas delapan faedah ini.
Maka barangsiapa mengamalkan delapan faedah tersebut berarti dia telah mengamalkan kitab yang empat tersebut.
Wahai Anakku,
Sungguh kamu telah mengetahui dari dua riwayat ini, yang terjadi pada Asysyibli dan Syeik Hatim Al Ashom kamu sudah cukup, tidak perlu memperbayak ilmu.
dan sekarang akan aku jelaskan kepadamu apa yang wajib atas SALIK/orang yang sedang menempuh jalan kebenaran kepada Allah, dengan cara yang benar.
"Ketahuilah,
seyogyanya bagi seorang salik, dia itu punya seorang guru yang mursyid yang murobbi,
guru yang memberi petunjuk, memimpin dan mendidiknya.
supaya mengeluarkan akhlak yang buruk dan mengisinya dengan akhlak yang baik."
Makna Tarbiyah menyerupai perbuatan petani yang mencabuti duri, mengeluarkan tanaman asing/liar dari tanaman.
sehingga tanaman dapat tumbuh sempurna dan sempurna juga hasilnya.
Harus ada bagi seorang salik dari adanya seorang guru yang mendidiknya dan memberi petunjuk padanya kepada jal Allah SWT.
karena sesungguhnya Allah SWT. telah mengutus kepada hamba-hambaNya seorang Rasul untuk memberi petunjuk kepada jalanya Allah.
dan jika telah wafat Nabi ﷺ tugasnya diteruskan oleh para khalifah, untuk membimbing manusia ke jalan Allah SWT.
Syarat Mursyid/guru yang patut menjadi pengganti Rasulullah ﷺ adalah harus 'Alim.
Tapi tidak semua yang 'Alim itu pantas disebut khilafah/pengganti Nabi/Sahabat Nabi.
Saya akan jelaskan syarat-syarat Mursyid kepadamu secara global agar setiap orang tidak bisa mengaku-aku sebagai Mursyid.
Seorang Mursyid hendaknya,
1. Seorang yang berpaling daripada mencintai dunia dan pangkat.
2. Seorang yang mengikuti seorang guru yang melihat islam/ilmu syariat itu bersambung dan bernasab ilmu sampai ke Rasulullah ﷺ .
Bagaiman keterangan selanjutnya?
Simak pada kajian berikutnya....
Wallahu'alam bishowab...

0 Response to "RINGKASAN KAJIAN HARI 12 - Kitab Ayyuhal Walad"

Posting Komentar

wdcfawqafwef